Featured Video

Jam

Minggu, 03 Oktober 2010

HDL dan LDL

salam buat Farmasis blogers dah lama kita ga bersua lagi nih, maklumlah udah semester 7 jadi ya sibuk deh, mumpung lum terlalu sibuk saya postingkan lagi kepada teman2 khususnya ade2Q farmasi UNPAK yang belum mengambil kulpil (kuliah pilihan) swamedikasi. disini saya akan memberikan format untuk tugas makalah swamedikasi, tapi ingat ya jangan mengcopy paste, karena segala sesuatu yang dikerjakan sendiri bisa memberikan teman2 kepuasan tersendiri.. walaupun hasilnya belum begitu memuaskan..
ok deh langsung aja saya berikan informasinya.!



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Belakangan di berbagai media cetak atau elektronika sering Anda baca, dengar, atau tonton iklan bahan makanan atau makanan yang diklaim produsennya sebagai produk "sehat". Umpamanya, minyak goreng X atau kacang Y tidak mengandung kolesterol. Bahkan, ada pasar swalayan yang menuliskan secara mencolok beras Z yang dijualnya tidak mengandung kolesterol. Maksudnya jelas, orang yang tidak menginginkan kolesterol darahnya tinggi akan membeli produk tersebut tanpa perasaan khawatir menderita penyakit jantung koroner atau hipertensi misalnya. Benarkah informasi yang disampaikan? Benar! Namun, ada suatu yang kurang , bila informasi iklan tersebut ditelan mentah-mentah.
Seseorang yang mengkonsumsi camilan yang digoreng minyak X, kacang Y, atau nasi dari beras Z dalam jumlah banyak dan menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan sehari-hari tidak dijamin kadar kolesterol darahnya merangkak ke atas batas-batas normal. Mengapa? Untuk membahasnya, kita berkenalan dulu dengan kolesterol.
Kolesterol adalah golongan lemak tidak kasat mata, yang dibentuk dalam jumlah terbatas di dalam tubuh (cholesterol endogen) atau didapat dari makanan hewani (cholesterol eksogen). Sebagian besar lemak di dalam tubuh dan makanan terdapat dalam bentuk trigliserida, yang dapat berbentuk lemak jenuh (saturated fat) dan lemak dan lemak tak jenuh (unsaturated fat).
Lemak jenuh terutama ditemui dalam makanan berasal dari hewan macam mentega, daging berlemak, organ-organ tubuh, dan susu berlemak (whole milk). Juga dari bahan makanan nabati tertentu seperti santan, minyak kelapa , dan minyak kelapa sawit. Lemak tak jenuh dijumpai dalam bahan makanan dari tumbuhan macam minyak tumbuhan selain minyak kelapa dan kelapa sawit, alpukat, dan makanan nabati lainnya. Lemak jenuh dan kolesterol itulah yang dapat menambah risiko seseorang terserang penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung koroner atau hipertensi. Kolesterol tak disintesis oleh tumbuhan, termasuk sayuran dan buah. Bahan makanan yang banyak mengandung kolesterol adalah kuning telur, daging terutama daging merah dan hati. Kuning telur, dari sebutir telur mengandung kolestreol 150 mg. Daging sapi seberat 50 gram memiliki kandungan kolesterol 35 mg. Sedangkan hati mengandung 150 mg kolesterol dalam setiap 50 gramnya. Yang paling tinggi kandungan kolesterolnya adalah otak, yakni setiap 50 gram terkandung 1100 mg kolesterol.
Di dalam tubuh kita, kolesterol disintesis dari asetil koenzim A (asetil Ko-A). Asetil Ko-A sendiri berasal dari metabolisme zat gizi sumber kalori (karbohidrat, lemak dan protein). Jadi semua zar gizi sumber energi dapat menghasilkan asetil Ko-A , yang selanjutnya masuk ke dalam sel menjadi bahan baku enregi bagi tubuh kita. Dengan sendirinya bila jumlah asetil Ko-A di dalam tubuh meningkat, akibatnya antara lain kadar kolesterol darah akan meningkat pula.
Hal tersebut dapat menerangkan mengapa seseorang yang sehari-hari mengonsumsi bahan makanan sumber energi dalam jumlah besar kadar kolesterol darahnya dapat meninggi. Meskipun bahan makanan atau makanan tadi tidak mengandung kolesterol.
Di dalam tubuh kolesterol terdapat di bagian luar sel-sel saraf. Fungsinya untuk membantu menghantarkan konduksi dan transmisi tanda-tanda elektrik (electric signals). Tanpa kolesterol sel-sel saraf tidak dapat menjalakan fungsinya dengan baik sehingga koordinasi gerak tubuh terganggu. Kolesterol juga berperan dalam memproduksi empedu, hormon steroid , dan vitamin D.
Oleh karena itu, setiap orang perlu asupan kolesterol. Namun, tidak boleh berlebih. Asupan aman bagi orang dengan kadar kolesterol normal, adalah kurang dari 300 mg/hari. Ada pula yang berpendapat batas amannya 200-240 mg/hari. Yang perlu diingat, meski pun tidak mengandung kolesterol, bahan makanan dan makanan sumber kalori di dalam tubuh tetap akan menghasilkan kolesterol. Karena itu, kita perlu bersikap kritis terhadap pesan-pesan dalam iklan produk makanan dan bahan makanan. (dr Savitri Sayogo, Sp Gizi, di Jakarta/Intisari)

1.2.            Maksud dan Tujuan
Ø  Agar kita mengetahui akan pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup agar tidak terkena dampak akan meningkatnya kolesterol didalam tubuh.
Ø  Agar dapat mengetahui bagaimana cara untuk m,enghindar dari bahaya kolesterol dan obat-obatan yang digunakan untuk menanggulangi resiko dari bahaya kolesterol.
Ø  Agar dapat mengetahui macam-macam kolesterol : HDL {High Density Lipoprotein} dan LDL { low Density Lipoprotein}.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Pengertian Penyakit
·         Pengertian kolesterol
Kolesterol merupakan merupakan bagian dari lemak. Kolesterol  adalah molekul sejenis lipid dalam aliran darah Kolesterol  diproduksi oleh hati berguna untuk proses metabolisme tubuh. namun jika dikonsumsi secara berlebihan akan mengakibatkan penumpukan lemak yang menyumbat pembuluh darah atau penyempitan pembuluh darah serta mengakibatkan pengapuran dan pengerasan pembuluh darah.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Kolesterol juga merupakan lemak hewani yang tidak larut oleh air yang merupakan komponen terbesar dalam darah. Bahan yang berwujud seperti lilin ini berada di dalam sel darah hewan dan manusia.
Kolesterol atau komponen lemak ini merupakan sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi dan sangat dibutuhkan tubuh, terutama untuk membentuk dinding-dinsing sel dalam tubuh. Selain itu, kolesterol juga berguna untuk pembentukan asam empedu, hormon-hormon steroid, dan vitamin D.
Masalahnya, apabila kolesterol dalam tubuh kita sampai melebihi batas kebutuhan atau tertimbun di dalam dinding pembuluh darah akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut dengan aterosklerosis, yakni penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi ini akhirnya dapat menyumbat aliran darah. Apabila penyumbatan terjadi di jantung, tentunya dapat menyebabkan serangan jantung. Apabila penyumbatan terjadi di otak, dapat menyebabkan serangan otak alias stroke. Kondisi seperti ini biasanya juga ditandai degan meningkatnya tekanan darah yang tinggi alias darah tinggi.

2.2.Penyebab Kolesterol
Makan Sembarangan Picu Produksi Kolesterol
Pola hidup sehat menjadi sesuatu yang sulit dilakukan saat ini. Rutinitas membuat pola makan menjadi tidak teratur dan aktivitas fisik pun makin minim dilakukan.
Kurang kesadaran terhadap pola hidup sehat menyebabkan berbagai masalah kesehatan rentan terjadi. Salah satunya, peningkatan kolesterol di dalam darah.

Konsumsi daging, otak, jeroan, udang, dan makanan tinggi lemak lainnya dapat memicu semakin meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.
Apalagi jika tidak diimbangi olahraga dan istirahat yang cukup.
”Kolesterol adalah molekul sejenis lipid yang ada di aliran darah dan dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh. Kolesterol sendiri diproduksi oleh hati,”
Kolesterol dalam darah terdiri atas HDL, LDL, dan trigliserida. Walaupun sejumlah kolesterol dalam darah sangat dibutuhkan untuk kesehatan, jika kolesterol diproduksi secara berlebih, maka akan timbul berbagai macam masalah penyakit.
HDL atau high density lipoprotein merupakan kolesterol baik karena dipercaya dapat mengeluarkan kolesterol jahat di dalam darah. ”Kalau HDL merupakan kolesterol baik, maka ada kolesterol jahat yang biasa disebut dengan LDL. LDL biasanya mengangkut sebagian besar kolesterol tubuh, beberapa di antaranya ditransfer melalui dinding arteri yang selanjutnya berkumpul membentuk plak. LDL sendiri memiliki sifat aterogenik yang menyebabkan penebalan dan kekakuan pembuluh darah. Penyebab kolesterol sendiri bisa dikarenakan berbagai macam faktor, termasuk di dalamnya pola makan dan riwayat keluarga. Kelainan kadar kolesterol dalam darah disebut sebagai dislipidemia.
Untuk mencegah kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meminimalisasi faktor risiko. Faktor risiko kolesterol dibagi dua, yakni faktor risiko yang bisa diubah dan tidak bisa diubah.
     
Faktor risiko yang tidak bisa diubah antara lain usia. Biasanya semakin bertambah usia, kadar kolesterol pun semakin tinggi. Selain itu, jenis kelamin juga merupakan salah satu faktor. Biasanya wanita memiliki risiko terkena kolesterol tinggi ketika masa menopause karena di masa ini kadar LDL dalam tubuh wanita cenderung meningkat.”Faktor genetik juga bisa menjadi faktor risiko yang memengaruhi tingginya kadar HDL atau LDL seseorang,”.

Sementara itu, faktor risiko yang bisa diubah antara lain faktor gaya hidup, seperti obesitas, kandungan gizi pada makanan yang kurang diperhatikan saat dikonsumsi, kurang aktivitas yang bisa memicu naiknya kadar kolesterol, dan merokok. Semua faktor ini dapat membantu pembentukan penumpukan lemak pada dinding arteri. Untuk itu, pengecekan secara berkala terhadap kolesterol perlu dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol. Normalnya kolesterol dalam darah seseorang antara 150-200 mg/dl. Jika kadar kolesterol total kurang dari 200 mg/dl, maka seseorang dikatakan berisiko rendah terhadap penyakit jantung.
”Sementara yang total kolesterol antara 200-239 mg/dl, maka dia berisiko terserang penyakit jantung, dan jika total kolesterol lebih dari 240 mg/dl, maka termasuk yang berisiko tinggi terhadap penyakit jantung,”

2.3.Pengobatan Kolesterol Dengan Obat Sintetik
Obat  Hiperkolesterol yang beredar di Indonesia :
a.       As. Fibrat,  misalnya Gemfribrozil, Fenofibrate, dan Ciprofibrate.
b.      Resin, misalnya Kolestiramin.
c.       Penghambat HMGCoa reduktase, misalnya Fravastatim, Simvastatim, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.
d.      As. Nikotinat (Nicotinic acid) atau niasin / vitamin B3.
e.       Ezetinibe.

2.4.      Pengobatan Kolesterol Dengan Obat Herbal
           
Ø  Mahkota Dewa
Ø  Wortel dan Alpukat Larutkan Kolesterol Jahat
Upaya mengikis kolesterol jahat tak harus dengan obat-obatan modern. Karena buah dan sayuran yang sudah tak asing lagi bagi keluarga Indonesia, yaitu wortel dan alpukat ternyata memiliki khasiat yang bisa menggelontorkan kolesterol jahat dari dalam tubuh.
Caranya, lima buah wortel ukuran sedang dicuci bersih, lalu diblender, kemudian diperas dan disaring. Air hasil saringnya diminum sekaligus. Selanjutnya dua buah alpukat masak dimakan sebagai buah. Hasilnya sungguh luar biasa.
Alpukat juga kaya serat dan asam lemak tak jenuh tunggal. Kandungan ini mampu menurunkan kadar trigliserid dan kolesterol darah yang tinggi.
Wortel juga mampu menghadang laju kolesterol darah. Tanaman ini mengandung alkaloid, flavonoid, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, belerang, vitamin A, B, C dan D, juga betakaroten dan asam lemak tak jenuh ganda. Vitamin C pada tanaman ini berkhasiaat sebagai antioksidan yang melindungi kolesterol LDL dari proses oksidasi.
Pertama, alpukat. Bahan: 1/2 - 2 buah alpukat matang. Pemakaian: buah alpukat dimakan begitu saja sebagai buah. Lakukan setiap hari.
Kedua, wortel. Bahan: 5 buah wortel segar ukuran sedang. Pemakaian: wortel dicuci bersih, lalu diblender atau diparut, kemudian diperas dan disaring. Minum airnya sekaligus, lakukan setiap hari.
Ø  Jamur lingzhi.
Bahan: 10 gram jamur lingzhi. Pemakaian: jamur lingzhi dipotong-otong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, airnya diminum sekaligus
Ø  Rumput laut.
Bahan: 30 gram rumput laut kering
Pemakaian: rumput laut digiling menjadi bubuk. Masukkan ke dalam cangkir, lalu seduh dengan air mendidih. Minum air tersebut setiap hari.
Ø  Belimbing manis.
Bahan: 2 buah belimbing manis besar. Pemakaian: buah belimbing dimakan setelah makan pagi dan makan malam, masing-masing 1 buah.
Ø  Asam.
Bahan: 12 gram daun asam segar. Pemakaian: daun asam dicuci bersih, lalu didihkan dengan air 1 gelas selama 15 menit. Setelah dingin, air disaring lalu diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
Ø  Bawang merah.
Bahan: 20 gram bawang merah segar. Pemakaian: Bawang merah diiris tipis-tipis, dimakan bersama nasi. Lakukan 3 kali sehari dengan ukuran yang sama.

Ø  Bawang putih.
Bahan: 1-2 siung bawang putih. Pemakaian: bawang putih diiris tipis-tipis atau dipipiskan dan dibuat bulatan kecil. Lalu ditelan. Lakukan 2 kali sehari.
Ø  Temulawak.
Bahan: 3 jari rimpang temulawak segar. Pemakaian: Rimpang temulawak dikupas kulitnya, lalu diparut, tambahkan 3/4 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang, airnya diminum. Lakukan setiap hari.
Ø  Buncis.
Bahan: 30 gram buncis segar. Pemakaian: buncis dicuci bersih, lalu rebus. Setelah agak layu, buncis diangkat. Rebusan buncis ini dimakan bersama nasi.
Ø  Buah murbei.
Bahan: 10 gram daun murbei segar. Pemakaian: Duan dicuci, lalu direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, Setelah dingin, disaring dan diminum. Lakukan setiap hari.
Ø  Seledri.
Bahan: 30 gram akar seledri segar. Pemakaian: Akar seledri dicuci bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring, minum sekaligus.
Ø  Daun sirih.
Bahan: 15 lembar daun sirih segar. Pemakaian: Daun dicuci bersih, lali direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring dan diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.
Ø  Jati Belanda
cara meramu: 20 gram daun dan 1 gelas air, dimasak. lalu setelah dingin, disaring. Hasil saringan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Ø  Kemuning
cara meramu: 20 gram daun kemunig direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal tersisa 1 gelas air, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum 3 kali sehari.
Ø  Tempuyung
cara meramu: 3 lembar daun tempuyung dilayukan dan dimakan sebagai sayur atau lalap, dianjurkan untuk 3 kali sehari.



Ø  Ikan
Ikan sangat kaya asam lemak tak jenuh (omega3). Selain dapat   menurunkan kadar kolesterol dalam darah, asam lemak ini juga mencegah terjadinya pengumpulan keping-keping darah yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Ø  Tempe
 Sekalipun berasal dari rumpun kacang-kacangan, tempe sangat ampuh dalam menurunkan kolesterol. Tempe memiliki kandungan niacin yang mampu menurunkan kolesterol. Tempe mengandung niacin 5 x lebih banyak daripada kedelai. Selain juga mengandung isoflavon yang sudah teruji bisa menurunkan kolesterol.
Ø  Teh
Menurut penelitian, EGCG (epigallocatechin gallate), yaitu komponen bioaktif paling dominan dalam teh terbukti mampu mencegah percepatan oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat). Artinya dengan mengonsumsi teh setiap hari dalam jumlah yang wajar, risiko penyumbatan pembuluh darah penyebab penyakit jantung dapat dikurangi.
Ø  Anggur
Selain serat, di dalam buah anggur terdapat pula zat catechin yang sangat baik dalam menurunkan kolesterol.
Ø  Apel
Buah yang satu ini sangat terkenal kaya akan serat dan zat antioksidan. Sudah tentu apel pun kaya vitamin C. Maka dari itu, apel bisa juga diandalkan sebagai penurun kolesterol. Sebaiknya apel dikonsumsi beserta kulitnya, karena di kulit inilah terdapat kandungan pektin (serat larut yang ampuh sekali dalam menurunkan kadar kolesterol) dan antioksidan paling banyak.
2.4.Rehabilitasi Medik
Ø  Terapi nutrisi
Beberapa makanan dapat berfungsi sebagai alat terapi penyakit sroke berfungsi menurunkan kadar kolesterol sehingga berguna untuk menurunkan potensi seseorang terkena stroke. Contohnya saja, bayam, wortel, daun selada, polong-polongan, dan nanas. Suplai makanan yang disarankan bagi penderita stroke adalah vitamin C, vitamin E, vitamin B6, asam folat, bioflavonoids, dan lechitin. Penderita stroke juga sebaiknya mengonsumsi asam lemak esensial yang terdapat pada minyak ikan, evening prime rose, dan flaxseed oil. Sedangkan makanan yang harus dihindari adalah protein tinggi lemak, produk susu (seperti mentega dan keju), gula, garam, dan goreng-gorengan.
Ø  Olah raga
latihan fisik dapat menjaga tubuh agar tetap bugar, sehat, meningkatkan mobilitas, mengurangi stres, bahkan mencegah kekeroposan tulang. Namun, pada kondisi-kondisi tertentu, dianjurkan berkonsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum beraktivitas fisik berat. Termasuk bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung, kencing manis, sakit paru-paru, kelebihan kolesterol, hipertensi, obesitas (kegemukan), atau kelainan tulang dan sendi.
Saat ini bapak berada dalam tiga kondisi. Yaitu, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan hiperkolesterolemia yang sudah diberikan terapi. Idealnya, sebelum bapak keluar dari rumah sakit, ada tindakan rehabilitasi jantung. Yaitu, program pemulihan setelah serangan jantung/setelah tindakan invasif pada jantung yang berupa evaluasi medis, penyusunan program latihan, modifikasi faktor risiko, edukasi, dan konseling.



















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.            Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Ÿ  Kolesterol adalah golongan lemak tidak kasat mata, yang dibentuk dalam jumlah terbatas di dalam tubuh (cholesterol endogen) atau didapat dari makanan hewani (cholesterol eksogen)
Ÿ  Kolesterol  adalah molekul sejenis lipid dalam aliran darah diproduksi oleh hati berguna untuk proses metabolisme tubuh. namun jika dikonsumsi secara berlebihan akan mengakibatkan penumpukan lemak yang menyumbat pembuluh darah atau penyempitan pembuluh darah serta mengakibatkan pengapuran dan pengerasan pembuluh darah.
Ÿ  Kolesterol dalam darah terdiri atas HDL, LDL, dan trigliserida
HDL atau high density lipoprotein merupakan kolesterol baik karena dipercaya dapat mengeluarkan kolesterol jahat di dalam darah. Sedangkan LDL merupakan lawan dari HDL dan itu berarti LDL merupakan kolesterol jahat yang dapat membentuk plak karena sebagian kolesterol di angkut ke seluruh tubuh untuk selanjutnya di transfer melalui dinding sel.
Ÿ  Penyebab kolesterol bisa dikarenakan berbagai macam faktor, termasuk di dalamnya pola makan dan riwayat keluarga
Ÿ  Pengobatan kolesterol dapat dilakukan dengan obat sintetik dan alami (herbal)
Ÿ  Proses penyembuhan dalam menurunkan kadar kolesterol adalah dengan terapi nutrisi dan olah raga yang teratur serta menjaga pola makan dan hidup yang baik
3.2.            Saran
Ÿ  Dalam pencegahan kolesterol sejak dini sebaiknya terlebh dahulu harus mengetahui apa efek yang timbul dari konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Sehingga kita dapat lebih waspada dalam memilih-milih makanan. Serta di atur pola hidup dengan teratur berolah-raga, agar lemak yang terdapat dalam tubuh tidak menjadi lemak jenuh yang nantinya akan menjadi kolesterol.


DAFTAR   PUSTAKA








0 komentar:

Posting Komentar