Jenis
tanaman obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati batu ginjal
sesuai dengan rujukan hasil penelitian. Tanaman-tanaman yang
direkomendasikan ini memang memiliki khasiat mengobati batu ginjal dan
penyakit-penyakit yang menyertainya.
Selain itu, tanaman-tanaman ini biasa digunakan para herbalis untuk
pasien penderita batu ginjal. Dari 20 jenis tanaman obatyang digunakan,
masing-masing memiliki efek obat atau khasiat yang berbeda-beda, tetapi
satu sama lain saling melengkapi. Berikut ini diuraikan jenis tanaman
obat untuk batu ginjal disertai sifat tanaman, kandungan kimia, bagian
tananan yang digunakan untuk obat, dan konsep pengobatannya.
A. Keji Beling
Tanaman ini memiliki nama latin Strobilonthes crispus BL. Keji beling
dikenal juga dengan nama enyoh kelo, keci beling, ngokilo, daun picak
beling.
1. Sifat dan kandungan kimia
Daun keji beling mengandung kalium, natrium, kalsium, asam sitrat, dan
kandungan senyawa lain. Sifat keji beling terhadap pengobatan, yaitu
sebagai peluruh kencing (diuretik) serta penghancur batu ginjal, batu
ureter, maupun batu kandung kemih. Selain itu, memiliki sifat sebagai
pencahar.
2. Bagian tanaman yang digunakan
Dari pengalaman, bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya, baik
berupa daun segar, kering (simplisia), atau sudah dikemas dalam bentuk
kapsul. Khasiat keji beling khususnya sebagai obat batu ginjal telah
diakui kalangan kedokteran. Bahkan, keji beling sudah diproses
perusahaan farmasi menjadi bentuk kapsul yang bisa dibeli di toko-toko
obat dan apotik.
3. Konsep pengobatan
Keji beling merupakan tanaman utama untuk mengatasi batu ginjal atau
kencing batu. lni dikarenakan sifatnya sebagai penghancur batu dalam
saluran kemih.
Khasiat keji beling
Selain ampuh untuk mengobati penyakit batu ginjal, ternyata tanaman ini
berkhasiat mengobati penyakit kencing manis (diabetes), wasir (ambeien),
sembelit (susah buang air besar), dan buang air kecil kurang lancar.
B. Kumis Kucing
Kumis kucing memiliki nama latin Orthosiphon spicathus B.B.S,
Orthosiphon stamineus Bench, atau Orthosiphon gandiflora Bold. Nama di
Sumatera: kumis kucing (Melayu), di Jawa: kumis kucing (Sunda), remujung
(Jawa), sesalaseyan, soengot koceng (Madura).
1. Sifat dan kandungan kimia
Kandungan kimia kumis kucing yang telah diketahui adalah orthosiphon
glikosida, minyak atsiri, sponin, sopofonin, kalium. Setiap 100 gram
daun segar terdapat 738 mg kalium. Kumis kucing memiliki sifat sejuk dan
sedikit pahit. Senyawanya berkhasiat mengobati penyakit batu ginjal
karena memiliki efek penghancur batu, peluruh air seni (diuretik), dan
antiradang (antiinflamasi).
2. Bagian tanaman yang digunakan
Yang berkhasiat untuk pengobatan adalah semua bagian tanaman, terutama
daunnya (baik bentuk segar, kering, atau serbuk dalam kapsul).
3. Konsep pengobatan
Kumis kucing merupakan tanaman utama setelah keji beling yang harus ada
dalam ramuan batu ginjal atau kencing batu. Efek dari senyawa tanaman
ini dapat menghancurkan (meluruhkan) batu yang ada di saluran kencing.
C. Tempuyung
Nama latin tempuyung, yaitu Sonchus arvensis L. Nama daerahnya, yaitu
Jawa: jombang, J. lalakina, galibug, lempung, rayana (Sunda), tempuyung
(Jawa).
1. Sifat dan kandungan kimia
Tanaman tempuyung mengandung kalium, flafonoid, taraksasterol, inositol,
silika, alfa lactucerol, dan beta laktucerol. Sifat tanaman ini, yaitu
dingin dan agak pahit sehingga cocok masuk meridian ginjal, penghancur
batu ginjal, peluruh air seni (diuretik), antidemam, dan penghilang
bengkak.
2. Bagian tanaman yang digunakan
Seluruh bagian tanaman tempuyung dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Terlebih daunnya yang memiliki khasiat tinggi untuk pengobatan.
3. Konsep pengobatan
Tempuyung termasuk tanaman penting untuk batu ginjal dan kencing batu.
lni disebabkan sifatnya yang dapat menghancurkan (meluruhkan) batu dalam
ginjal dan membantu memperlancar buang air kecil.
4. Khasiat tempuyung
Karena kandungan kimia tanaman tempuyung yang sangat beragam maka
khasiatnya tidak hanya terbatas untuk pengobatan batu ginjal. Herba ini
juga baik untuk mengobati rematik (gout), wasir (ambeien), darah tinggi
(hipertensi), radang usus buntu, radang payudara, bisul, memar, dan luka
bakar.
Sumber : mypotik.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar