Featured Video

Jam

Jumat, 11 September 2009

Kanker Payudara, Butuh Dukungan Keluarga


KANKER PAYUDARA masih menjadi momok para wanita. Selain kemajuan teknologi di dunia kedokteran, kanker payudara bisa disembuhkan dengan dukungan keluarga dan kerabat terdekat.


Kanker payudara adalah tumor yang dalam istilah bahasa latinnya berarti pembengkakan. Tumor terjadi dari sel-sel yang membelah secara berlebihan dan merusak dan menginvasi jaringan sekitarnya atau berkeliaran ke bagian-bagian badan lain. Kecepatan tumbuh kanker payudara berbeda-beda bergantung pada tipe-tipe kanker payudara.

Umumnya, waktu yang dibutuhkan suatu tumor untuk tumbuh menjadi sebesar dua kali yang disebut juga sebagai doubling time berkisar antara 50 sampai 200 hari. Perubahan dari sel normal menjadi sel ganas terjadi beberapa tahun sebelum bukti kanker terdeteksi. Kanker payudara mungkin merupakan kata-kata yang paling menakutkan, namun penting disadari bahwa suatu diagnosis kanker payudara bukanlah suatu vonis kematian.

"Cancer is just a word, not a sentence," ucap ahli bedah kanker, dr Samuel Haryono SpBK (Onk) dalam acara temu pasien kanker payudara yang diselenggarakan RS Dharmais dan sanofi-aventis, beberapa waktu lalu.

Kanker payudara merupakan penyakit yang bisa diobati dan angka harapan hidup kini jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan, kecacatan akibat operasi sudah bisa dihindari.

Peduli, berharap, dan bertahan merupakan tiga kata kunci bagi pasien kanker payudara dalam menjalani kehidupan mereka. Pasien, keluarga, dokter, relawan, dan lingkungan haruslah saling peduli dan mendukung dalam mengatasi penyakit ini agar pasien tetap memiliki harapan atau semangat hidup yang tinggi serta berkomitmen yang kuat untuk patuh menjalani pengobatan dan bertahan hidup.

"Kepedulian terhadap pasien kanker payudara sangat diharapkan karena pasien kanker memang mengalami masa-masa sulit sehubungan dengan penyakit mereka," ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mengibaratkan seperti lagu Michael Jackson,"You Are Not Alone", Samuel menuturkan bahwa para penderita kanker tidak sendiri. Cobalah untuk mengatasinya, lakukan sekarang juga.Para penderita akan melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk melawan kanker payudara.

"Umumnya terdapat lima fase reaksi emosional penderita ketika diberitahukan bahwa penyakit yang dideritanya adalah kanker yang sudah lanjut," tutur dr Maria Astheria Wijaksono Cert.in PC, MPALL dari RS Dharmais pada acara yang sama.

Fase pertama, denial, penderita menyangkal kenyataan, kemudian fase anger, penderita marah terhadap kenyataan yang dihadapinya, yang diikuti fase bargaining atau fase menimbang-nimbang dan depression, penderita diliputi depresi. Setelah fase ini berlalu, akhirnya penderita akan sadar dan menerima kenyataan bahwa jalan hidupnya telah berubah (acceptance).

"Perawatan pasien kanker payudara terutama stadium lanjut dan terminal memerlukan penanganan yang multidisiplin," sebut dokter yang meraih gelar Master in Palliative Care di Flinders University, Australia, tahun 2008.

"Kebanyakan pasien kanker bahkan sudah membutuhkan perawatan suportif sejak awal pengobatan. Karena itu penting bagi keluarga, pendamping serta relawan untuk selalu memberikan harapan agar pasien dapat bertahan. Dan yang terpenting adalah agar pasien tetap bersemangat," sebut dokter kelahiran 10 Agustus 1961 ini.

Semua wanita mempunyai risiko untuk menderita kanker payudara, diperkirakan 185.000 kasus baru didiagnosis setiap tahunnya. Faktor risiko yang terpenting untuk berkembang menjadi kanker adalah usia. Adanya riwayat keluarga pada derajat 1 (seperti ibu, saudara, dan anak) yang mempunyai kanker payudara sebelum menopause mengindikasikan bahwa wanita tersebut memiliki risiko yang meningkat untuk berkembang menjadi kanker payudara.

Demikian pula wanita yang mempunyai anak sebelum usia 30 berisiko rendah, sedangkan wanita yang mendapatkan haid pertamanya lebih awal. Namun, hanya sekitar 1 di antara 20 kasus kanker payudara yang herediter murni yang terjadi dalam keluarga.

Kita tidak tahu persis penyebab dari kanker payudara, tapi kita tahu bahwa ini secara pasti tidak menular. Sering dikatakan bahwa berolahraga serta diet rendah lemak mempunyai efek protektif. Sementara merokok dan alkohol sebaliknya meningkatkan risiko kanker payudara.(Koran SI/Koran SI/nsa)

0 komentar:

Posting Komentar